Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Banyak kenapa

Gambar
Kenapa harus aku? Kenapa tidak yang lain? Aku salah apa? Dosa apa? Tidak usah aku. Aku tidak butuh. Kenapa harus lari? Kenapa tidak berjalan? Atau merangkak? Kenapa harus datang? Kenapa harus masuk? Tidak usah mampir. Disini tidak butuh tamu. Kenapa harus pergi? Kenapa tidak nanti? Kenapa harus meniggalkan? Kenapa tidak tinggal? Tidak usah jauh. Disini tidak butuh sakit.

The fault in our stress

Gambar
"Maybe 'okeh' will be our always." - Nadira Green Purple Dijahyellow.

Karna Ingin Tahu

Gambar
Padahal ini bakpau Dibuat ketika sedang gabut. Puisi yang dibuat dari dalam hati terdalam. Sudah dipublish di ask fm saya juga. KARNA INGIN TAHU Aku tahunya dia sungguh-sungguh. Dia tahunya aku dungu. Entah jd apa aku selama itu. Selama waktu singkat itu. Aku tidak tahu. Memang pernah meragu tapi akhirnya hati ini setuju. Membiarkan ragu itu mengeras jadi batu. Kemudian dilempar ke laut. Dan hanyut. Ya itu aku. Mengapa begitu? Aku tak tahu. Lelah jadi yang ingin terus tahu. Membuat ku penasaran dan ingin cepat makan tahu. Entah sumedang atau jenis apapun itu. Yang penting aku bisa bebas dari jebakan yang buat jiwaku merasakan sakit akut. Aku menyusuri perjalanan panjang bagai kumpulan benang yang disatukan menjadi gaun milik ratu. Berlari membelok ke arah jalan buntu. Buat cari tukang es batu. Ah ketemu! Tiba-tiba ada sesuatu yg buat hatiku jatuh. Buatku ingin segera m

GANG GENG GONG 2

Gambar
Salah satu foto saat pentas Gang Geng Gong 2 di sekolah. Aku kangen.

Hingga Gerbong Akhir

Alarm yang sengaja ia setel semalam berbunyi. Dengan sigap, Venus bangkit dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar tidurnya dengan nyawa yang masih belum terkumpul. Sambil menguap beberapa kali, Venus menaiki tangga menuju lantai atas. Ia menengok ke arah jam yang tak jauh darinya. Terlihat jarum pendek yang masih mengarah ke angka enam. Biasanya jam segini, papa Venus sudah siaga didepan televesi. Tak mau ia melewatkan sedikitpun berita terkini.  Tapi kebiasaan pagi itu tidak seperti hari ini. Semua lampu masih dimatikan. Kecuali beberapa lampu kap kecil yang sengaja dinyalakan semalam. Papa Venus memang menghilang untuk beberapa hari ke depan karna dinas luar kota yang mendadak. Venus sampai di lantai atas. Masih belum ada tanda-tanda kehidupan yang muncul. Venus berjalan menuju suatu koridor disebelah kanan tangga. Ia berhenti tepat di tengah dua pintu kamar yang masih tertutup rapat. Tanpa berpikir panjang, dibukanya pintu kamar di sebelah kirinya yang penuh dengan tempelan

Dia Biasa

Gambar
Ketika seseorang secara sengaja membuat sesak dirinya sendiri. Membuat sakit dirinya sendiri? Gila? Iya dia gila. Menurut pandangan orang-orang diluar. Dia tidak takut rasanya, akibatnya. Biasa.  Sudah biasa. Biasa dari yang lalu-lalu. Ketika Dia yang lain dekat dengan yang lainnya? Biasa. Ketika Dia yang lain merubah status? Biasa. Ketika Dia yang lain bersama Dia yang lainnya didepan Dia? Biasa. Sudah biasa. "Iya, dia gila." kata seseorang lain mendengar. Iya, dia gila. Entah pikiran darimana didapatkannya. Tiba-tiba muncul diotak. Diteruskan ke perasaan. Ke hati. Lama-lama bertindak. Yang melihat dari luar menganggap Dia jahat. Dia bodoh. Dia hanya tertawa. Sudah biasa. "Terserah apa yang dikeluarkan dari mulut-mulut sok tahu. Aku sudah biasa." kata Dia berusaha membuat semuanya menjadi biasa seperti yang lalu-lalunya. Biasa.

Januari Mati Si Tini

Gambar
Aku Dek Tini. Yang sekarang biasa dipanggil Mbak Tini sama keluarga besar karna sudah berusia mendekati 20 tahun. Atau dipanggil Tini sama teman - teman rumah yang sekarang berkurang banyak dan sama teman - teman SMA yang sekarang sudah mencar. Aku mau cerita pengalamanku ini yang mungkin terkesan kekanak - kanakan karena tulisan ini diketik di tahun 2014 yang sekarang sudah diedit pakai kata 'aku' ditahun 2016. Aku hanya cerita, loh. Jadi, baca saja. Karena disini tak ada lawakan. Apalagi romansa. Jadi kalau bosan, juga tutup saja. Semoga kamu menikmati dan pula tidak menikmati. Pernah tidak, kamu nonton film atau sinetron sekalipun dan menikmati tiap adegan tanpa berpikir bagaimana rasanya kalau - kalau jadi salah satu tokoh di filmnya? Aku sering. Sering sekali. Dan sama sekali nggak akan terpikir di otak, kalo ternyata aku jadi salah satu peran, yang malah utamanya, di suatu adegan film. Bukan bergenre tentang scie-fi, romance, comedy atau yang menyenangkan la