Rindu dan Kenangan
Jogjakarta, Juni 2007 Sisa hujan tadi malam menimbulkan suasana sejuk pagi ini. Tidak ada salahnya jika kesejukan itu membuat seorang pria yang beberapa tahun lagi akan menginjak kepala empat, duduk di teras rumahnya untuk menikmati bau khas embun seperti yang biasa ia lakukan tiap Minggu pagi. Dengan sarung yang masih ia kenakan usai solat subuh tadi, ia pelan-pelan menyeruput kopi pertamanya hari itu. Sesekali ia membetulkan posisi kacamatanya. Kesendiriannya selama lima tahun tahun, tidak membuat pria itu tidak menikmati rasa kopi yang ia buat sendiri sambil membaca headline koran yang baru saja datang dari tukang koran langganannya. Meski begitu, kerinduan suasana lima tahun silam sangat melekat dibenaknya tiap kali ia menoleh ke sebuah kursi kosong disebelahnya. Kerinduan akan rasa kopi dan seorang wanita yang membuatnya. Seharusnya k...