Aku dan Korea-koreaan

Hola, amigos!

Gue tuh gue tuh gue tuh sekarang ya gini-gini aja selama pandemic. Tapi tapi tapi untungnya gue ada tambahan kegiatan lain. Capek deh ngetik diulang-ulang. 

Oke, karena selama pandemi ini gue literally di rumah aja, karena gak bisa dan gak boleh kemana-mana sama my parents. Idk mereka kaya menganggap gue something yang priceless cie. Tapi sayangnya terlalu strict sih. Lanjut. So, karena gue juga takut makin dongo di masa ini, akhirnya gue memutuskan untuk take a language course gicu. Buat sekarang sih masih korean. Ya.. still beginnerlah. Ntar kalo gue udah intermediate, pengen banget nyoba bahasa lain kayak spanish. Ih, gaya banget. Tapi serius deh,gue mulai tertarik spanish gara-gara nonton Traveler yang lagi-lagi karena ada sosok Jun Yeol disana. Uhuy. Terus cara pelafalannya spanish tuh hampir sama sih kaya Indo, cuman ada beberapa words yang beda penulisannya. Si Jun Yeol dan Je hoon yang notabene orang Korea agak kesulitan waktu mentionnya. Gue sebagai rakyat Indo seperti selangkah lebih maju ahay. Contohnya kaya beberapa nama kota like Trinidad, Las Tunas, Cardenas, Puerto Padre, sama Havana yang cara pelafalannya ya kaya kita talking with bahasa. Sebenarnya sih pelafalannya seperti gabungan english with bahasa, seperti pengucapan C, menjadi K. Tapi sisanya hampir sama kayak pengucapan bahasa. Untuk sisanya, gue belom research nama kota lainnya atau vocabs lainnya, hehe.

Anyway, traveler itu tentang documentary series about Cuba yang terdiri dari 10 episodes. Lumayan seru sih, karena gue jadi tahu bagaimana culture orang-orang disana dan situasi tiap kota yang dikunjungi. Gue pikir, Indo tuh termasuk salah satu negara yang cukup bobrok soal teknologi atau lainnya. Ternyata enggak. Banyak negara lain yang teknologinya dibawah Indo. Misalnya Cuba ini. Di beberapa kota yang dikunjungi, misal Havana, internet itu susah banget buat diakses. Kita harus beli wifi card gitu agar bisa dipakai untuk akses di handphone. Itupun juga hanya bisa diakses di beberapa area yang terdapat wifi. Bisa dibilang, disana nggak ada paket data. Cuma ada wifi card yang sinyalnya juga nggak begitu bagus. So, if you go to an area that has so many people playing with their phones, it means that it is a wifi area. CMIIW yah.

Selain itu, di beberapa kota disana juga nggak ada telur. Yang gue tangkep sih, akibat pemutusan hubungan something dengan Amerika yang membuat pemasokan pangannya agak mandek (CMIIW). Ohya, disana tuh penyewaan mobil lebih mahal daripada hotel. Waktu gue rupiahin, harga hotel atau hostel disana masih banyak yang 300 ribuan. Tapi, lebih ke hostel sih ya, bukan hotel-hotel di gedung tinggi gitu. Sedangkan kalau penyewaan mobil harganya bisa berkali-kali lipat. Karena di Havana terkenal banget sama mobil-mobil antik tahun-tahun jadul, bak becak atau andong di Jogja, harga penyewaannya mobil-mobil tersebut makin super mahal. Lebih berkali-kali lipat dibanding harga sewa mobil biasa/normal. Tergantung sih seantik dan sebagus apa model mobil yang disewa. Harga sewa selama sejam untuk berjalan-jalan keliling Havana, harganya kisaran 1 juta rupiah keatas. Tenang, kalau nggak punya banyak duit, bisa sewa taksi  atau mobil biasa.

Disana juga ada beberapa pengamen yang bermain cukup bagus dan memancing tourist dengan menyapa turis berdasarkan bahasa si turis. Misalnya, karena banyak korean yang kesana dan korean has their own characteristic yang kita bisa langsung nebak kalau dia Korean, si pengamen akan menyapa si korean dengan bahasa korea, mendekatinya, dan langsung memainkan lagu. Setelahnya, ia akan meminta duit yang malah lebih bisa disebut merampok karena mintanya lumayan gede. Terus, kota disana juga bangunannya sama antiknya karena menjadi salah satu kota yang dilindungi oleh UNESCO (CMIIW). Tapi nih ya, gue selalu merasa kalau sikap orang-orang disana terhadap turis hampir mirip dengan India dan nggak beda jauh sama Indo. Ya... begitulah.

Tuh kan malah ngomongin Cuba. Lanjut. Gue lagi nonton Hotel Del Luna. Selain gue, nyokap gue juga ikut mantengin ceritanya. Ya, selain TWOM, beliau juga suka sama ini drama karena genrenya nggak full soal cinta-cintaan dan ada horror plus mysteri gitu didalemnya. Bokap gue juga kadang suka ngikut nonton kalau gue lagi nonton di tv ruang tengah. Sebenarnya tuh gue udah berniat menulis review drama-drama yang udah gue tonton. Bahkan, gue udah ngetik seperempat review gue tentang Itaewon Class. Sayangnya, mendadak lanjutin dan gue orangnya gampang lupa sama pesan tersirat, hal-hal kecil mendetailnya. Jadi, gue cuma ingat jalan cerita dan garis besar aja, huft.

Sejauh ini, drama yang cukup berkesal adalah Hi Bye Mama, TWOM, Itaweon Class, Be Melodramatic, This is my first life, While you were sleeping, Hospital Playlist, Reply 1988 sama Fight For My Way. Diantara itu semua yang bikin gue nangis adalah Hi Bye Mama, Itaewon Class, Reply 1988, sama This is my first life. Itu semua diurutkan berdasarkan drama yang paling bikin kejer. Sisanya cuma sedih-sedih ayam aja. Biasa, setelah orang tergila-gila dengan drama, maka akan beralih ke K-Pop. Untuk sekarang, gue udah nggak terlalu excited buat mantengin drama, nonton terus-terusan. TETAPI, gue hampir setiap gabut nontonin BTS. Sampai-sampai hampir semua FYP di tiktok gue adalah BTS. Gue juga nontonin mereka di vlive dan weverse. Gue nggak tau sih gue bisa dikategorikan New Army atau gimana. Yang jelas, gue suka banget sama semua members. Sampai-sampai, gue nggak bisa milih salah satu diantara mereka!! Dari yang gue ngerasa mukanya sama semua, sekarang gue jadi bisa bedain dan hafal facts mereka. GILAAA SEORANG GUE SUKA KOREA-KOREAN ACTUALLY IS SOMETHING YANG ANJIRRRR KOK BISAA??? 

Kalau disuruh milih banget, gua akan pilih V dan Suga. Eh dan Jimin juga deh. Tapi RM sama JHope ramah banget sama fans, kayak nggak bisa agak cuek gitu. Tapi, Jin sama JK juga ganteng dan bobrok. NGGAK BISA MILIH, MAUNYA SUKA SAMA SEMUA!!!!

Untungnya, beberapa temen deket gue suka juga sama BTS, So kita udah mulai janji dari sekarang untuk nonton konsernya langsung di Korea nantinya. Karena ini, gue jadi melupakan rencana-rencana nggak jelas gue sama teman-teman lainnya untuk visit negara lain. We decided to make Korea as our first priority. Ih gaya banget, kayak ada duit aja.

Selain ke korea-koreaan, gue lagi melanjutkan cerita gue di wattpad yang udah gue buat dari jaman gue SMA sampai di umur 23 ini. Ini cerita sempet diabaikan selama dua tahunan. Pernah juga gue nulis setahun satu episode. Selain males, gue juga sempet lupa gitu punya wattpad. Alhamdulillah pas inget dan coba buka akun gue, ada aja orang yang nantiin cerita sampai komen dan messages gue. So, gue kembali melanjutkan ceritanya tahun ini!!

Setelah gue pikir-pikir, kayanya this pandemic bikin gue weird banget kayak kebanyakan halu atau curhat di blog ini. Ya gimana ya, gue cuma komunikasi sama temen-temen via perantara aja, dan jarang banget banget langsung. Mungkin, karena kesepian. Jadi gue mencurahkan isi pikiran dan hati lewat blog, lewat wattpad, weverse, lewat twitter. Gue juga sedih, disaat semua geng gue kayak udah merencanakan untuk hangot dan staycation, GUE GAK BISA IKUT. ADUH CURHAT TAPI SEDIH BANGET!!!

Itu aja deh curhatnya. Mendadak bete. Ini gue juga ngetik sambil les cuy.

Gracias Amigos! 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Covid why

Tidak cukup bagi kita

Dora the sotepbol