Hari ini dan awal tahun 2020

Halo, okey.

Okey, kali ini gue mau nge-post asal karena kebetulan lagi banyak kerjaan terus males buat ngerjainnya. Jadi memutuskan untuk buat post ini. Ya, dengan kata 'gue' karena ini berasal dari lubuk hati paling dalam.

Banyak banget yang udah dilalui dan belum sempet diceritain disini.  Memang, untuk persoalan di tahun 2019, mungkin akan diceritain nanti karena it is suppa duppa made me feel like 'wow'. There are so many miracles in 2019. I can pass the various obstacles very well! How lucky I am! Thank God! Udah, englishnya sampai situ aja.

Hari ini, gue lagi duduk di bangku. Di kamar. Lampunya agak redup berwana putih. Dibeli secara online di salah satu web yang berkerja sama dengan Informa. Bangku yang gue duduki-pun dibeli secara offline di Informa setahun lalu. Dan ketika adik gue beli beberapa bulan lalu, harganya super diskon menjadi 300k. Huh?

Sekarang, masih belum mandi. Habis urus pesanan-pesanan online dan sedikit debat dengan pembeli yang notabene merupakan boomer dan si generasi x. Niatnya sih, habis nulis ini mau mandi. Terus lanjutin jahit baju dan ngerjain tugas kuliah malamnya. Terus, sekarang agi kesel juga sama temen. Karena, setiap dia chat gue, gue selalu respon dengan amat baik dan literally appreciate it. Tapi, giliran gue chat? Cukup jarang dibalas dengan baik atau malah sering kok nggak dibalas. Even though isinya semangatin or something yang baik, tetep chat gue diabaikan. Gue baru pertama kali ketemu 'temen deket' yang kayak gitu. Banyak kok temen gue yang sibuk, tapi tetep ngehargain. Jadi, jangan jadikan sibuk sebagai alasan basi, karena lo jadi terlihat seperti sok sibuk dan sok dibutuhin. Padahal juga, gue chatnya to the point. Tuh kan, jadi curhat.

Lanjut ke kesibukan. Di tahun 2020 ini, tepatnya di bulan February, gue pada akhirnya telah menyelesaikan assignment dari course berupa sebuah dress and bustier yang gue buat dengan sangat pusing selama tiga bulan. Tak lupa illustrationnya yang gue buat sampai tiga kali dan bustier yang gue buat dua buah saking ingin perfectnya. Selain itu, gue juga secara super duper mendadak melanjutkan kuliah magister di salah satu kampus swasta di Jakarta, pada bulan Februari kemarin.

Setelah sempat kerja selama beberapa bulan, gue akhirnya memilih menekuni fashion design. So, i illustrate, design and sew my own clothing. Yang insya Allah, akan mulai di pertengahan atau akhir tahun, atau mungkin awal tahun 2021. Semoga tercapai! Amiinn... I really need your support, guys!

Di tahun ini, gue banyak hal yang bikin gue sedih atau juga bikin girang. Gue akan bahas kesenangan gue dulu. Alhamdulillah, di Januari kemarin, gue bersama ibu pergi ke Mekkah dan Madinah. Senang banget, amat bersyukur, sampai nggak bisa berkata apa-apa lagi. Ingin banget rasanya kesana setiap tahun, atau seenggaknya dua tahun sekali. Seindah dan serindu itu! Nyaman banget merasakan sholat di masjidil haram, di masjid nabawi dan di raudhah. Mungkin, gue akan cerita ini post lain.

Terus, puisi gue yang sempat satu tahun lalu dilombakan dan nggak menang, pada akhirnya dibukukan. Baru banget gue terima kemarin. Sebenarnya hal ini menyadarkan gue kalau puisi itu ternyata nggak cuma soal dengan hati dan menggunakan pemahaman pribadi. Kita harus buat orang lain paham meskipun maknanya luas dan berbeda-beda. Gara-gara ini jadi agak down sih, dan jadi mikir banget kalau mau buat puisi, hehe...

Sedangkan kesedihan gue di tahun ini adalah trip gue ke Thailand bersama temen-temen harus postpone karena corona dan tiket pesawat yang sudah dibeli is not refundable. Terpaksa mengikhlaskan tiket dan airbnb yang sempat dibooking 1 nite. Mungkin, belum rezeki dan semoga bisa jadi kesana di bulan lain, di tahun ini. Amiinn... Selain kesedihan karena failed trip, gue sempet ada financial problem about some milion di bulan February karena kesalahan gue sendiri sih. Ya.. cima bisa dijadiin pelajaran agar nggak teledor dan lebih teliti dalam melakukan suatu hal. Bukan suatu, but everything!

Itu aja sih, soalnya udah laper dan mau mandi. Dadah! Gracias!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Covid why

Tidak cukup bagi kita

Dora the sotepbol