Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Hingga Gerbong Akhir

Alarm yang sengaja ia setel semalam berbunyi. Dengan sigap, Venus bangkit dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar tidurnya dengan nyawa yang masih belum terkumpul. Sambil menguap beberapa kali, Venus menaiki tangga menuju lantai atas. Ia menengok ke arah jam yang tak jauh darinya. Terlihat jarum pendek yang masih mengarah ke angka enam. Biasanya jam segini, papa Venus sudah siaga didepan televesi. Tak mau ia melewatkan sedikitpun berita terkini.  Tapi kebiasaan pagi itu tidak seperti hari ini. Semua lampu masih dimatikan. Kecuali beberapa lampu kap kecil yang sengaja dinyalakan semalam. Papa Venus memang menghilang untuk beberapa hari ke depan karna dinas luar kota yang mendadak. Venus sampai di lantai atas. Masih belum ada tanda-tanda kehidupan yang muncul. Venus berjalan menuju suatu koridor disebelah kanan tangga. Ia berhenti tepat di tengah dua pintu kamar yang masih tertutup rapat. Tanpa berpikir panjang, dibukanya pintu kamar di sebelah kirinya yang penuh dengan tempelan

Dia Biasa

Gambar
Ketika seseorang secara sengaja membuat sesak dirinya sendiri. Membuat sakit dirinya sendiri? Gila? Iya dia gila. Menurut pandangan orang-orang diluar. Dia tidak takut rasanya, akibatnya. Biasa.  Sudah biasa. Biasa dari yang lalu-lalu. Ketika Dia yang lain dekat dengan yang lainnya? Biasa. Ketika Dia yang lain merubah status? Biasa. Ketika Dia yang lain bersama Dia yang lainnya didepan Dia? Biasa. Sudah biasa. "Iya, dia gila." kata seseorang lain mendengar. Iya, dia gila. Entah pikiran darimana didapatkannya. Tiba-tiba muncul diotak. Diteruskan ke perasaan. Ke hati. Lama-lama bertindak. Yang melihat dari luar menganggap Dia jahat. Dia bodoh. Dia hanya tertawa. Sudah biasa. "Terserah apa yang dikeluarkan dari mulut-mulut sok tahu. Aku sudah biasa." kata Dia berusaha membuat semuanya menjadi biasa seperti yang lalu-lalunya. Biasa.